Pemuda merupakan tulang punggung dan penggerak roda
perekonomian dan kemajuan suatu bangsa, berikut merupakan kata-kata yang sering
didengar oleh kita, akan tetapi pada kondisi saat ini seperti yang kita tahu
bahwa banyak pemuda-pemuda yang mengisi kegiatan kesehariannya dengan berfoya-foya
dan mengisi kegiatannya dengan kegiatan yang kurang bermanfaat. Hal ini sangatlah
disayangkan mengingat bahwa Indonesia memiliki usia produktif yang tinggi yang
seharusnya menjadi sebuah modal penting untuk membangun Indonesia, namun dalam
kenyataan yang terjadi pengangguran masih banyak dimana-mana, tingkat
kesejahteraan yang tidak merata, dan masih banyak masalah yang dihadapi. Hal
ini mengindikasikan tentu ada sesuatu yang salah dan perlu diperbaiki dari
bangsa ini.
Mengenai tentang apa yang salah dan apa yang perlu
diperbaiki, sebenarnya dalam upaya untuk membangun negeri ini, Indonesia sudah
memiliki dasar Negara yang bagus yaitu Pancasila, akan tetapi yang menjadikan
masalah, dalam kenyataan yang ada Pancasila hanya dijadikan sebuah formalitas
dari suatu kelengkapan dari suatu Negara dan pengamalan yang ada masih
diragukan sebab terlihat dari kenyataannya yang ada belum sesuai dengan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Bahkan kadang saat kita menanyakan
seseorang secara spontan untuk sekedar menyebutkan salah satu sila dari
Pancasila masih banyak yang lupa dan tidak bisa, hal ini merupakan suatu
indikasi bahwa nilai pancasila yang ada di masyarakat sudah mulai luntur.
Sebenarnya nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila sangatlah bagus akan tetapi pengamalannya banyak yang bertolak
belakang dari cita-cita yang diharapkan, semisal sebagai berikut:
Pancasila
sila ke-1 yaitu “ Ketuhanan Yang Maha Esa” hal ini tentulah sangatlah jelas
bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berkeTuhanan, berarti mereka
haruslah memiliki agama akan tetapi kenyataan yang ada tingkah laku yang ada
malah bertentangan dengan norma-norma agama yang ada.
Sila ke-2 yaitu :”Kemanusiaan yang adil dan
beradab.” Hal ini juga mengindikasikan bahwa diharapkan bangsa Indonesia dapat
memiliki peri-kemanusiaan yang bagus dan bertindak adil serta memiliki dan
menjunjung adab-adab pergaulan dan kesopanan akan tetapi saat ini banyak
generasi muda yang sudah tak patuh dan hormat pada orang tua, serta mereka
hanya mementingkan kepentingan diri mereka tanpa mengindahkan kepentingan orang
lain.
Sila ke-3 yaitu : “ Persatuan Indonesia” dari poin
ini mengandung nilai bahwa walaupun kenyataannya bangsa Indonesia tersusun atas
berbagai Suku, Ras, dan Agama diharapkan mereka dapat bersatu untuk memajukan
dan memakmurkan Indonesia, tapi yang ada sekarang banyak terjadi perang antar
suku, perselisihan antar umat beragama yang disebabkan oknum-oknum tidak jelas
maupun yang disebabkan orang atau kelompok yang mengatur di balik ke semua hal
tersebut.
Sila ke-4 yaitu :” Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.” Berdasarkan sila
tersebut seharusnya Indonesia dipimpin oleh sistem yang mengedepankan
kerakyatan dan diputuskan melalui musyawarah dan diwakilkan dalam
perwakilan-perwakilan dan terpimpin secara bijaksana. Jelas dari penjabaran
tersebut bahwa wakil rakyat yang ada seharusnya diharap menjadi perwakilan dari
suara rakyat akan tetapi beberapa wakil rakyat yang ada tidak menjadi
perwakilan rakyat dalam membuat usulan atau keputusan melainkan didasarkan atas
kemauan pribadi sehingga sistem yang
dihasilkan sekarang masih belum sepenuhnya menampilkan apa yang diinginkan oleh
rakyat Indonesia.
Sila ke-5 yaitu : “Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.” sila ini menyangkut bahwa setiap warga Indonesia memiliki
hak-hak atas mereka yang seharusnya diperlakukan secara adil dan merata namun
dalam pelaksanaannya masih belum optimal, sebagai contoh kondisi sekarang yang
seharusnya hukum berlaku adil bagi setiap orang, tetapi hukum di Indonesia
masih banyak yang dapat dibeli dengan uang.
Dari penjabaran sila-sila Pancasila di atas dan
berdasarkan kontradiksi yang terjadi, hendaknya dilakukan suatu cara pandang
pembaharuan. Zaman sekarang sudah berbasis teknologi, jadi secara media dan
informasi dapat diterapkan dan disosialisasikan melalui internet, media massa,
televisi, dan radio bagaimana cara mengamalkan Pancasila secara benar dan tidak
bertentangan dengan norma yang ada, serta yang tidak kalah penting semua ini
harus dimulai dari generasi muda dan dilakukan sedini mungkin.
Media informasi yang paling berkembang saat ini
ialah internet. Dari internet ini kita dapat mandapatkan informasi secara cepat
dan mudah. Dari internet kita dapat mendapatkan informasi positif, maupun
informasi negatif, oleh karena itu hendaknya kita harus selektif dalam memilih
informasi, sebab karena kemudahannya tersebut internet sering menjadi
disalahgunakan. Hubungannya antara penerapan internet dengan Pancasila yaitu
jangan sampai karena kemudahan dan dampak negatif yang ditimbulkan dapat
melunturkan nilai-nilai Pancasila yang ada.
Seharusnya dengan adanya keleluasan untuk berkomunikasi
ini dijadikan ajang sebagai ajang komunitas untuk saling membangun dan
bekerjasama saling tukar informasi serta pendapat hubungannya dengan pengamalan
nilai-nilai Pancasila yang ada, seperti media informasi untuk adanya ajang
pertukaran pelajar antar daerah, media pengenalan kebudayaan atau nilai-nilai
asli daerah, maupun dapat sebagai media untuk mempererat nilai persatuan
Indonesia melalui jejaring sosial yang kian marak digunakan. Seperti yang harus
kita lakukan yaitu diharapkan dengan adanya media informasi yang ada dapat
menambah wawasan dan pengetahuan, sehingga hendaknya kita lah yang menguasai
teknologi, bukannya kita yang dikuasai teknologi.
Apabila hal demikian dilakukan dan terjadi
sinkronisasi yang pas antara peran pemuda, peran media informasi, dan
pengamalan-pengamalan sila Pancasila dilakukan maka diharap rakyat Indonesia
dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yaitu
menjadi manusia yang berKetuhanan Yang Maha Esa dan menjalankan perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya, menjadi manusia yang memiliki peri-kemanusiaan yang
tinggi dan dapat berlaku adil secara sesama maupun kepada mahkluk ciptaan-Nya
dan patuh serta hormat kepada orang tua dengan menjunjung adab yang ada.
Sehingga dari kesemua hal itu dapat menumbuhkan rasa peduli sesama tanpa
membeda-bedakan SARA sehingga dapat tercipta persatuan antar rakyat dan bangsa
Indonesia, dan tercipta pula suatu perwakilan dari rakyat yang amanah dan
seorang pemimpin bijaksana yang dapat membawa kepemimpinan berdasarkan aspirasi
atau suara rakyat yang dapat membawa Indonesia menuju suatu kondisi bahwa
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Mari bangkit dan berjuang
bersama dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila, samakan visi dan misi kita
menuju bangsa Indonesia sehingga dapat tercipta Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang maju, makmur, aman, dan sentosa.
No comments:
Post a Comment